Pages

5.2.12

crap.

dalam beberapa saat matanya meliar melihat aku but not into my eyes. i didn't know if she was looking to the heaven or an angel. itulah masanya sudah tiba. sebak, kecewa, sedih, gila. semua perasaan. aku tenangkan hati dan kepala ini. sakit kepala, buntu kepala seketika. rasa nak bunuh diri; yes, i did feel it. 

perasaan menyesal lebih menjangkau tingginya dari sedih. sesal. aku tak sempat bercakap dengan dia langsung semasa kepulangan aku ke sini. she's already nazak. only one word that came out of her mouth was "sakit". it was so horribly frustrating to see your mom painly panting and you couldn't do nothing. ah! kecewa. aku tak mampu berbuat apa-apa. the last chatting between me and her was three weeks before she passed away. masa itu, aku sibuk, sibuk dengan urusan ilmiah aku yang akan diduga, diuji di bilik peperiksaan yang jauh beribu batu dari katil perempuan yang pernah lahirkan aku. bukan aku buat-buat tak tahu pasal kesakitan perempuan mulia itu, cuma ia dirahsiakan dari pengetahuanku atas sebab ujian ilmiah itu. 

damn. asal tak bagitau aku saja? kau tahu, lagi sakit hati ini bila tahu akhir-akhir minit dari tahu awal-awalnya?. sesal hati ini pabila baru dua hari bertemu, dia sudah kembali kepada yang Esa. ah, sekarang ini hanya perasaan rindu. rindu dia tak akan sama denga status perempuan-perempuan facebook; "rindunye mama di kampung. akak rindu mama.." atau versi omputih "i really miszzzszszszsz you, mom. i can't wait to go home!". 

sebenarnya aku rindu sama perempuan mulia itu. perempuan yang telah lahirkan aku. 



 

No comments: